JAKARTA, MGP - Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Perusahaan Penanggulangan Hama Indonesia (ASPPHAMI) pada tanggal 22 Agustus 2025. Namun bersamaan dengan rencana Munas ASPPHAMI, sebelumnya pada tanggal 19 s/d 21 Agustus 2025 tentunya sebelum hari H Munas ada pelaksanaan Indonesia Pest Academy bersama IPA dan APMA National Conference. Dimana kegiatan tersebut berskala internasional yang dihadiri peserta undangan dari luar negeri.
Acara dimulai pukul 15:00 WIB yang diawali dengan Talk Show dan dipandu oleh Ir Ricard Efendi Siregar owner PT Jireh, menjabat sebagai sekretaris jenderal di ASPPHAMI. Sebagai narasumber Mualif selaku Ketua Umum ASPPHAMI, Donal Simajuntak yang mewakili Kemenkes bidang kesehatan lingkungan, dan Eko Hariyanto selaku Ketua Event Organizer (EO).
Dalam Talk Show mengangkat tema menuju Munas ASPPHAMI yaitu Indonesia Pest Academy. Ada tiga point dalam jadi bahan bincang Talk Show ini seperti "Harapan setelah Munas ASPPHAMI, Persiapan panitia Munas, dan tak kalah penting terkait program pemerintah efisiensi anggaran untuk Pest Control.
Ketum Mualif menyampaikan, "Harapan yang menjadi terutama adalah sosialisasi akan pentingnya merawat lingkungan sebagai dampak utama kesehatan masyarakat. Juga merawat bangunan dan berbagai properti agar jangan menjadi sarang hama yang dapat menimbulkan berbagai penyakit ditengah masyarakat" jelas Mualif.
Terkait efisiensi anggaran, Mualif berharap pemerintah dapat mengkaji ulang efisiensi anggaran untuk Pest Control. "Tentang kesehatan saya berharap pemerintah jangan setengah hati, melalui ASPPHAMI kami akan konsolidasi dengan Kemenkes meminta pencabutan efisiensi anggaran untuk Pest Control" harap Mualif.
Donald Simajuntak mewakili Kemenkes bidang kesehatan lingkungan, "Pemerintah harus ada kerja sama untuk membangun Indonesia, terkhusus kami dari kementerian kesehatan, bagaimana kesehatan lingkungan menjadi prioritas saat ini setelah kita mengalami banjir" ungkap Donald.
Dampak pemangkasan anggaran ini sangat berdampak terhadap efektivitas kegiatan di sektor kesehatan, hingga menimbulkan pertanyaan terkait komitmen pemerintah terhadap sektor kesehatan. Donal tidak dapat memberikan jawaban atau penjelasan lebih lanjut.
Terkait kegiatan Munas ASPPHAMI 2025 di Yogyakarta Agustus nanti, Eko Hariyanto menjelaskan beberapa hal terkait kesiapan panitia. Termasuk pemilihan tempat Munas di Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang patut kita banggakan. Berbagai cagar budaya juga ragam kuliner dapat memberikan warna untuk menjamu tamu undangan dari mancanegara.
Eko Hariyanto selaku Ketua EO dalam paparannya, "undangan yang hadir pada pelaksanaan Indonesia Pest Academy bersama APMA National Conference telah pastikan kehadiran mereka dari beberapa negara, dimana mereka juga akan terlibat menjadi invited speakers nanti" jelas Eko.
Indonesia Pest Academy bersama IPA dan APMA dilaksanakan sebelum Munas ASPPHAMI, yaitu tanggal 19 s/d 21 Agustus 2025. Asian Pest Management Association (APMA), yaitu organisasi yang berfokus pada pengelolaan hama di kawasan Asia-Pasifik. APMA merupakan salah satu pertemuan penting bagi para profesional di industri pengelolaan hama.
"ASPPHAMI Indonesia menjadi panitia pelaksana tahun 2025 ini, dan ini sudah menjadi kegiatan rutin setiap 2 tahun oleh APMA" ungkap Eko.
"Saya berharap semua anggota ASPPHAMI Indonesia mendukung acara ini untuk dapat hadir dan mengikuti setiap rangkaian acara, sampai akhirnya pelaksanaan Munas ASPPHAMI di tanggal 22 Agustus 2025, di The Alana Palagan Yogyakarta Hotel & Convention Center. Mari siapkan stamina teman-teman karena kegiatan kita hampir satu Minggu, dan saya berharap semua rangkaian acara dapat kita nikmati bersama" tutup Eko.
MGP