Notification

×

Iklan

Iklan

ASPPHAMI Melakukan Perhelatan Besar di Bulan Bersejarah Indonesia

Senin, 17 Maret 2025 | Maret 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-17T00:37:10Z



JAKARTA, MGP - Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) adakan kegiatan buka puasa bersama di Ruang Flamboyan JDC, jln Gatot Subroto Petamburan Jakarta Pusat pada 12/03/2025. Dalam kegiatan tersebut sekaligus pematangan rencana perhelatan besar sebelum Munas pada 22 Agustus 2025, yang akan diadakan di Sleman Yogyakarta.

Perhelatan besar Asian Pest Manajement Association (APMA) diselenggarakan rutin per 2 tahun, saat ini ASPPHAMI Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara akbar pertemuan APMA Se-Asia Tenggara pada tanggal 19 s/d 21 Agustus 2025 di Sleman Yogyakarta, yang mengangkat "Indonesia Pest Academy" yaitu sebelum Munas ASPPHAMI di tanggal 22 Agustus 2025. Rangkaian kegiatan telah mencapai 75% dari keseluruhan acara yang direncanakan jelas Ir, H Awaluddin selaku Ketua panitia pelaksana Munas.

Terkait kegiatan Munas yang akan memilih Ketua Umum ASPPHAMI yang baru, Awal sebutan akrab Awaluddin menyebutkan telah memiliki nama-nama yang bakal maju calon Ketum. Melihat kepemimpinan Ketua Umum Muallif saat ini, banyak perubahan yang signifikan telah memajukan organisasi tentu masih punya kesempatan untuk maju sebagai calon juga, lanjut Awal.

Harapan ASPPHAMI setelah Munas nanti, "Semoga kita (ASPPHAMI) dapat terjalin kolaborasi yang baik dengan pemerintah guna mewujudkan kesehatan masyarakat melalui penanganan Hama, apalagi saat ini ada program efesiensi anggaran, semoga pemerintah dapat memberikan perhatian khusus untuk kepentingan masyarakat di sektor kesehatan" ungkap Awal.

Sebelumnya sudah terkoordinasi kehadiran Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes dr, Then Suyanti, MM, namun atas tugas penting negara ada panggilan dari menteri sehingga Then Suyanti batal hadir dalam kegiatan buka puasa bersama yang diadakan Asosiasi Perusahaan Penanggulangan Hama Indonesia (ASPPHAMI) 12/03/2025, di Aula Flamboyan, JDC, jln Gatot Subroto Petamburan Jakarta Pusat.

Atas ketidak hadiran Then Suyanti maka Donald Simajuntak hadir mewakili dengan membacakan realis sebagai sambutan dari Direktur Kesehatan Lingkungan pada kegiatan Indonesia Pest Academy 2025.

Dalam realis sambutannya Then Suyanti menyebutkan, "Vektor adalah serangga pembunuh manusia nomor satu di dunia. Serangga ini mampu menularkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh :
1, Protozoa, seperti malaria,
2, Virus, antara lain demam berdarah, chikungunya, Japanese encephalitis, dan
3, Cacing, seperti filariasis.
Semua penyakit ini ada dan endemik di Indonesia".

"Penyakit tular vektor telah ditemukan di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia dan menyebabkan lebih dari 70% kejadian luar biasa atau outbreaks. Sedangkan di dunia penyakit yang ditularkan oleh vektor merupakan 17% dari semua penyakit menular yang ditemukan dan menyebabkan lebih dari 700.000 ribu kematian setiap tahunnya. Upaya pengendalian vektor merupakan upaya preventif yang sangat strategis sebab, jika vektor dapat dikendalikan maka penularan berbagai penyakit tular vektor dapat dicegah pula".

"Salah satu dari 6 Pilar Transformasi Sistem Kesehatan adalah Transformasi Layanan Primer yang dilakukan dengan memperkuat upaya pencegahan atau preventif, termasuk memperkuat upaya pengendalian vektor. Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit (vektor bome diseases) adalah upaya yang kompleks, karena itu, untuk keberhasilannya perlu memanfaatkan teknologi tepat guna yang aman, efektif dan efisien, serta melibatkan seluruh multi-sektor bersama masyarakat. Termasuk jajaran kementerian/lembaga, kalangan swasta, pelaku usaha, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, mitra internasional, kelompok masyarakat dan individu".

"Pengendalian nyamuk harus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia mulai dari lingkungan tempat tinggal atau pemukiman, tempat usaha atau tempat kerja, tempat rekreasi, fasilitas umum, dan fasilitas industri.

"Indonesia Pest Academy (IPA) 2025 adalah momentum bagi kita, untuk semakin menguatkan upaya pengendalian vektor dalam mewujudkan lingkungan sehat tanpa tanpa vektor penyakit. Upaya ini sekaligus merupakan pelaksanaan PP nomor 28 Tahun 2024 tentang peraturan pelaksanaan UU nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan yang mengamanatkan bahwa surveilans dilakukan secara pengamatan dan penyelidikan, sedangkan intervensi dilakukan dengan metode fisik, biologi, dan/atau kimia".

"Pada tingkat teknis telah diterbitkan Permen Kesehatan RI nomor 2 tahun 2023 tentang peraturan pelaksanaan PP nomor 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan terkait standar baku mutu vektor dan binatang pembawa penyakit, dan Permenkes nomor 17 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Permenkes nomor 14 tahun 2021, tentang standar kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis resiko sektor kesehatan. Oleh karena itu pemerintah bersama masyarakat termasuk kalangan swasta dan pelaku usaha harus berkomunikasi, berkoordinasi, berkolaborasi, dan bersinergi dalam mensukseskan surveilans dan intervensi vektor dan binatang pembawa penyakit", demikian sambutan realis Then Suyanti yang dibacakan Donald Simajuntak.

Merujuk dari data yang disampaikan oleh Direktur Kesehatan Lingkungan di atas besarnya tingkat kematian akibat vektor dan hama di permukiman dan juga iklim yang tidak menentu saat ini, maka menurut Ketua Umum ASPPHAMI Drs, H Mualif ZA meminta pemerintah Pusat dan Daerah untuk meninjau ulang kegiatan PEST CONTROL masuk dalam kategori Efesiensi Anggaran Pemerintah.

"Jika kebijakan Efesiensi ini di pertahankan akan berakibat fatal terhadap kesehatan masyarakat umumnya dan lingkungan Rumah sakit,  perkantoran pemerintah, dan fasilitas umum lainnya" tegas Muallif.

"ASPPHAMI selama ini sebagai mitra Pemerintah dalam pengendalian hama pemukiman sudah banyak memberikan kontribusi saat terjadi KLB Demam Berdarah di Indonesia. ASPPHAMI beranggotakan labih dari 780 perusahaan Pest Control dan menyerap tenaga kerja lebih dari 1,2 juta karyawan. Seyogyanya mendapat dukungan penuh dalam setiap kegiatannya dari pemerintah" lanjut Mualif.

Dalam kesempatan lain Sekjen ASPPHAMI Ir Ricahrd Efendi Siregar menjelaskan kepada Media bahwa, kegiatan Rally yakni APMA, IPA, dan Munas adalah kegiatan perdana dalam satu perhelatan akbar. Makanya Panitia terpilih sudah melakukan berbagai upaya agar kegiatan ini berjalan lancar pada tanggal 19-22 Agustus 2025 mendatang.
Semua Anggota ASPPHAMI, Distributor, dan Principle Pestisida memberikan kontribusi yang maksimal agar acara ini berjalan lancar. Adalah sebuah harapan Industri Pest Control, Termite Control, dan Fumigasi dapat berkembang pesat di Indonesia" tegas Ricard menutup pembicaraannya.

Perwakilan APMA di Indoenesia Ir, Drajat menjelaskan, "dalam acara APMA dan IPA akan mendatangkan pembicara tingkat Internasional berkolaborasi yang dari dalam negeri. Pembicara akan menyampaikan hasil riset tentang prospek bisnis Pest Control, Termite, dan Fumigasi yang sangat berbeda dari dua tahun lalu" jelas Drajat.
MGP
×
Berita Terbaru Update